catatan Wawan Setiawan manusia terkaya nomor dua di Jepang

Belajar dari Masayoshi Son
Catatan Wawan Setiawan

Masayoshi Son, saat ini merupakan manusia terkaya nomor dua di Jepang. Kekayaan Masayoshi Son, didapatkan dari perusahaan rintisannya, yaitu Softbank, dan Vision Fund. Softbank saat ini mempunyai valuasi sekitar usd 20 billion, sedangkan Vision Fund merupakan investasi yang visioner dari Masayoshi Son, dimana anggotanya adalah Apple, Google, sampai kerajaan Arab Saudi. Mereka menumpang investasi Son yang jenius didalam berinvestasi.

Son tergolong manusia jenius, tepatnya jenius investor. Selama ini Son hanya berinvestasi di start-up baik yg masih level kecil, ataupun Unicorn dan juga Decacorn. Unicorn adalah start-up yang telah mempunyai valuasi usd 1 milliar, sedangkan Decacorn merupakan start-up yang sudah mempunyai valuasi usd 10 milliar dollar. 

Son melalui Softbank dan Vision Fund, telah melakukan investasi ke lebih dari 100 start-up di dunia, termasuk di Alibaba yang cepat membuatnya kaya, serta Wework, Grab sampai Tokopedia. 

Son memulai bisnisnya sejak berumur 17 tahun, Son berinvestasi sebesar usd 100 untuk memulai bisnis menjual suku cadang Personal Computer. Namun bisnis Son berkembang terus menerus, salah satunya adalah penerjemah elektronik dimana pernah dibeli oleh Sharp senilai usd 1.7 juta, yang membuatnya mulai kaya. Son bermodalkan kuliah di ekonomi dan computer science di Berkeley, Amerika, terus mengembangkan bisnisnya, sampai ke era dimana Vision Fund mempunyai modal sampai usd 100 billion untuk diinvestasikan ke ratusan start-up.

Hal ini, seperti berternak, kita menginvestasikan keuangan secara kecil kecil namun ketika ada yg membesar kita akan memperoleh keuntungan yang sangat besar, misal investasinya ke Alibaba yang paling berhasil. Son menginvestasikan uang usd 20 juta di tahun 2000 dan Jackpot menjadi usd 150 billion saat ini, dengan valuasi Alibaba sebesar kira kira usd 400 billion. 

Disisi lain, investasi Son di Wework bermasalah, sehingga Son menambah investasinya di Wework dan memecat CEO Wework. Hal ini membuat laporan keuangan Softbank merugi, namun bukan Masayoshi Son kalau menyerah begitu saja. Sebelum rugi di Wework, Son pernah kehilangan uang usd 70 billion ketika krisis industri dotcom tahun 2000-an, namun Son sukses untuk bangkit.

Dengan demikian, Masayoshi Son ini merupakan jenius visioner didalam berinvestasi. Son memiliki insting yang tajam untuk berinvestasi di Start-Up. Isu bergabung atau merger antara Go-Jek dan Grab juga digagas oleh Masayoshi Son. Apabila 2 perusahaan tramsportasi online itu jadi merger, maka valuasi Son akan meningkat tajam. Kali ini, kesimpulan bahasan saya adalah menarik pelajaran berinvestasi ala Masayoshi Son, investor jenius dan visioner dari Jepang.

Komentar

Postingan Populer